|
Materi Tenis Meja (Pengertian, Sejarah, Peraturan, Ukuran, Pencipta, Teknik) Lengkap! |
Pengertian Tenis Meja
Tenis meja adalah olahraga di mana dua pemain bermain sendiri atau dua pasang pemain secara tunggal melawan lawan menggunakan bola kecil, raket kayu berlapis karet, dan lapangan tenis berbentuk meja.
Organisasi induk dalam olahraga tenis meja atau ping pong ini yaitu ITTF atau International Table Tennis Federation bagi tingkat dunia, dan PTMSI atau Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia bagi tingkat nasional.
|
Pengertian Tenis Meja |
Sejarah Tenis Meja
Sejarah tenis meja berawal dari para tentara Kerajaan Inggris yang bertugas di kawasan India atau Afrika Selatan. Dari sanalah awalnya olahraga ini pertama kali dimainkan oleh para tentara. Kemudian saat pulang ke negaranya di Inggris, para tentara ini juga membawa permainan ini ke negara Inggris.
Pada waktu itu mereka memainkan permainan ini masih menggunakan peralatan yang sangat sederhana. Yaitu menggunakan buku yang ditata berdiri memanjang sebagai net atau jaringnya, dan sepasang buku lainnya sebagai raketnya. Sedangkan sebagai bolanya mereka memakai bola golf. Ada juga yang menggunakan tutup minuman sampanye sebagai bola.
Penemu Tenis Meja
Setelah berkembang, pada tahun 1926 didirikanlah induk organisasi tenis meja internasional yang diprakarsai oleh Dr George Lehmann.
Peraturan Tenis Meja
5 peraturan tenis meja di antaranya ialah
- Servis bola di lakukan di belakang garis meja
- Bola yang hendak di pukul di haruskan untuk melambungkannya terlebih dahulu
- Bola yang keluar dari hasil pukulan tidak boleh di pegang atau di tahan
- Bola servis harus terlebih dahulu jatuh ke area sendiri baru jatuh ke area lawan
- Pukulan servis yang mengenai net dan masuk ke area lawan harus di ulang servisnya
Ukuran Lapangan Tenis Meja
Secara umum, ukuran lebar lapangan tenis meja dengan standar internasional adalah 152,5 cm. Sedangkan ukuran panjang lapangan tenis meja adalah 274 cm dengan tinggi 76 cm.
Luas lapangan tenis meja standar internasional adalah 4,1785 meter persegi dengan ketebalan meja 3 cm. Panjang net sendiri ditetapkan 783 cm dan tingginya 15,25 cm.
Teknik Dasar Tenis Meja
Teknik Dasar Tenis Meja yang Perlu Diketahui
Ada beberapa teknik dasar untuk olahraga tenis meja yang perlu dikuasai terlebih dahulu, yaitu:
1. Teknik memegang bet (grip)
Cara memegang raket yang baik merupakan salah satu faktor utama yang berperan penting dalam permainan tenis meja. Nah, berikut adalah beberapa teknik memegang bet:
Shakehand grip
Teknik pertama adalah pegangan shakehand grip yang berasal dari kata bahasa inggris shakehand (berjabat tangan). Artinya, shakehand grip merupakan teknik memegang raket seperti sedang menjabat tangan seseorang. Untuk melakukannya, kamu perlu memegang tangkai bet dengan jari manis dan jari kelingking, sedangkan jari tengah ikut menempel. Sementara itu, jari telunjuk perlu menempel pada permukaan backhand bet dan ibu jari perlu ditempelkan pada permukaan forehand bet dengan rileks dekat jari tengah.
Penholder grip
Teknik penholder grip atau dikenal sebagai Asia grip dapat diartikan sebagai memegang pena. Teknik ini merupakan satu di antara teknik dengan menggunakan posisi tangan yang memegang bet mirip dengan memegang sebuah pena.
Dengan teknik penhold grip, saat melakukan pukulan forehand dan backhand dapat dilakukan dengan cepat. Menggunakan teknik penhold grip hanya dapat dilakukan dengan memakai satu sisi bet. Cara melakukannya pun cukup mudah, karena bet perlu diarahkan ke bawah. Sementara itu, pegangan bet berada di antara ibu jari dan jari telunjuk yang ada di atas bidang pada pukulan bet.
Seemiller grip
Selain shakehand dan penholder, ada juga teknik seemiller grip atau American grip. Teknik grip ini merupakan teknik yang hampir mirip dengan teknik shakehand grip. Perbedaannya terletak pada penempatan jari telunjuk dalam teknik seemiller grip yang berada tepat pada posisi bet, sehingga posisi kaki berada pada sudut 90 derajat dari posisi tubuh pemain tenis meja.
2. Stance (posisi tubuh)
Teknik dasar tenis meja selanjutnya adalah stance yang berkaitan dengan posisi tubuh pemain. Perlu diketahui bahwa dalam tenis meja, posisi tubuh yang benar adalah dalam bentuk siap siaga. Nah, ada dua teknik stance, yakni side stance (memposisikan tubuh menyamping ke kiri maupun kanan) dan teknik square stance. Teknik square stance sendiri diartikan sebagai posisi tubuh yang berhadapan ke arah atau menghadap meja tenis.
Meski perlu bersiaga, sangat penting untuk tetap memiliki sikap santai saat bermain tenis meja. Biarkan otot-otot tubuh bagian atas seperti lengan serta bahu untuk tetap rileks. Selain itu, otot-otot kaki juga perlu dalam keadaan siap tetapi rileks agar selalu siap untuk bergerak.
Salah satu cara untuk mencapai tubuh yang rileks adalah melalui pernapasan dalam, yaitu melalui perut. Untuk melakukannya, ambil napas dalam-dalam, kembangkan paru-paru, lalu keluarkan semuanya. Saat kamu mengeluarkan napas, biarkan tubuh bagian atas turun secara alami. Kamu juga perlu merasakan keseimbangan meningkat, dan inti tubuh yang menjadi lebih kokoh.
3. Teknik servis
Selain teknik grip, dan stance (posisi tubuh), servis atau stroke juga menjadi salah satu faktor penting dalam bermain tenis meja. Sebab, teknik servis dapat memberi pemain kendali penuh dan total atas bidikannya. Selain itu, servis yang baik akan membuat seseorang mendapatkan poin kemenangan dan bisa membuat lawan meleset. Ada banyak jenis servis dalam tenis meja, tetapi yang utama adalah servis forehand dan backhand.
Nah, servis forehand merupakan servis yang dilakukan dengan bagian depan bet. Sementara itu, servis backhand adalah servis yang dilakukan dengan menggunakan bagian belakang kepala bet atau raket.
4. Teknik footwork atau gerakan kaki
Gerakan kaki atau footwork merupakan teknik tenis meja yang berkaitan dengan gerakan kaki. Teknik footwork mendekati bola dalam posisi menyerang atau bertahan. Perlu diketahui bahwa teknik dasar footwork terdiri atas empat jenis. Mulai dari side to side footwork, one step footwork, in and out footwork, dan crossover footwork.
Setiap teknik gerakan kaki tersebut memiliki tujuan yang bervariasi, sehingga cara melakukannya juga berbeda. Namun, pada dasarnya teknik gerakan kaki pada tenis meja bertujuan untuk meningkatkan efisiensi gerak langkah kaki.
Sebagai contoh, teknik side to side footwork, bermanfaat untuk mempertahankan badan menghadap lurus ke lawan. Cara melakukannya pun mudah, berikut langkahnya:
Sikap badan menghadap ke lawan dengan memasang kuda-kuda dan kaki sejajar.
Jika melangkah ke kanan, pindahkah kaki kiri ke kanan lebih dulu, baru kaki kanan, hal ini juga berlaku sebaliknya.
5. Teknik pukulan
Terdapat beberapa teknik pukulan dalam permainan tenis meja, antara lain:
Drive. Teknik ini merupakan pukulan dengan tenaga gesekan paling kecil. Pukulan drive diawali dengan gerakan bet dari bawah menuju ke atas dengan keadaan bet tertutup.
Push. Teknik pukulan ini umumnya adalah pukulan jarak dekat dan menengah yang dilakukan dengan posisi bet terbuka, saat digunakan untuk pukulan jarak tengah.
Block. Merupakan gerakan untuk menyetop bola dengan pengambilan cepat setelah bola memantul dan posisi bet tertutup.
Smash. Dalam teknik ini, bola dipukul dengan keras dan dengan kecepatan yang cukup demi menghasilkan bola cepat dan mematikan. Smash sendiri dibedakan menjadi dua, yakni smash forehand dan smash backhand.
Chop. Merupakan gerakan memukul bola seperti gerakan menebang pohon.
Loop. Diartikan sebagai teknik pukulan top spin (putaran bola yang mengarah ke atas) yang keras.
Itulah lima teknik dasar dalam bermain tenis meja. Jika kamu masih memiliki pertanyaan seputar tenis meja atau mengalami cedera setelah melakukannya, segeralah hubungi dokter spesialis olahraga.
Sekian materi PJOK dari Konsep Edukasi mengenai Materi Tenis Meja (Pengertian, Sejarah, Peraturan, Ukuran, Pencipta, Teknik) Lengkap!
Baca Juga Artile Olahraga Lainnya:
0 Komentar